Setiap kota di Indonesia memiliki oleh-oleh khas yang tak hanya menjadi camilan, tetapi juga menjadi identitas budaya daerahnya. Magelang, sebuah kota di Jawa Tengah yang terkenal dengan Candi Borobudur, juga memiliki kuliner tradisional yang mendunia: Gethuk Eco. Nama “Eco” diambil dari bahasa Jawa yang berarti “enak”, dan memang rasa manis gurih dari gethuk ini membuat siapa pun yang mencicipinya setuju bahwa julukan tersebut tepat adanya.
Baca Juga : Oleh-Oleh Jaman Dulu, Masih Dicari Hingga Kini
Gethuk Eco bukan sekadar jajanan pasar biasa, melainkan sebuah warisan kuliner yang sudah bertahan puluhan tahun. Produk ini menjadi oleh-oleh wajib bagi wisatawan yang datang ke Magelang, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang sejarah, cara pembuatan, keunikan, serta daya tarik Gethuk Eco yang menjadikannya ikon kuliner Magelang.
Sejarah Singkat Gethuk Eco
Gethuk pada dasarnya adalah olahan tradisional berbahan dasar singkong yang sudah lama dikenal masyarakat Jawa. Namun, di Magelang, gethuk mendapat sentuhan berbeda hingga tercipta produk bernama Gethuk Eco.
Awalnya, gethuk merupakan makanan rakyat pada masa sulit, terutama saat beras langka. Singkong yang mudah ditanam dijadikan bahan pokok pengganti nasi. Dari situlah, gethuk lahir sebagai makanan sehari-hari masyarakat Jawa. Seiring waktu, gethuk tidak hanya dimakan sebagai pengganjal perut, tetapi diolah dengan cita rasa khas dan dikemas lebih menarik sehingga bisa dijadikan oleh-oleh.
Gethuk Eco mulai dikenal luas sejak tahun 1950-an, ketika seorang pengusaha lokal Magelang berhasil mempopulerkannya dengan merek “Eco”. Strategi pemasaran sederhana namun efektif, ditambah kualitas rasa yang konsisten, membuat produk ini bertahan hingga sekarang. Kini, Gethuk Eco sudah menjadi ikon kuliner Magelang yang sejajar dengan produk-produk legendaris lain di Indonesia.
Proses Pembuatan Gethuk Eco
Rahasia kelezatan Gethuk Eco terletak pada bahan baku pilihan dan cara pengolahannya yang masih mempertahankan nilai tradisional.
-
Bahan Baku Utama
-
Singkong pilihan: Dipilih yang segar, empuk, dan tidak pahit.
-
Gula: Bisa gula pasir atau gula kelapa, sesuai varian rasa.
-
Kelapa parut: Sebagai taburan pelengkap.
-
Garam secukupnya: Untuk menyeimbangkan rasa.
-
-
Tahapan Pembuatan
-
Singkong dikupas, dicuci bersih, lalu dikukus hingga empuk.
-
Setelah matang, singkong dihaluskan hingga teksturnya lembut.
-
Campuran gula dan sedikit garam dimasukkan agar terasa manis gurih.
-
Adonan dibentuk menjadi potongan kecil persegi panjang atau bulat sesuai ciri khas Gethuk Eco.
-
Disajikan dengan taburan kelapa parut segar di atasnya.
-
-
Ciri Khas Gethuk Eco
-
Tekstur lembut, tidak keras dan tidak terlalu lengket.
-
Rasa manis pas, tidak berlebihan.
-
Aroma singkong segar berpadu dengan gurihnya kelapa.
-
Keunikan Gethuk Eco Dibanding Gethuk Lain
Di beberapa daerah, gethuk mungkin terlihat mirip. Namun, Gethuk Eco dari Magelang punya keunikan tersendiri:
-
Nama Brand yang Melegenda: Kata “Eco” membuat orang langsung teringat pada Magelang.
-
Konsistensi Rasa: Dari dulu hingga kini, cita rasa manis gurihnya tetap terjaga.
-
Kemasan yang Beradaptasi: Kini Gethuk Eco tersedia dalam kemasan modern sehingga tahan lama dan cocok sebagai oleh-oleh.
-
Varian Rasa: Selain original, ada varian coklat, keju, dan pandan yang disukai anak muda.
Gethuk Eco sebagai Oleh-Oleh Wajib dari Magelang
Magelang bukan hanya kota transit menuju Yogyakarta atau Semarang. Banyak wisatawan sengaja singgah untuk berburu kuliner khasnya. Salah satu yang paling dicari tentu Gethuk Eco.
Bagi wisatawan, membeli Gethuk Eco seperti sebuah ritual wajib. Rasanya yang khas sering dijadikan buah tangan untuk keluarga atau sahabat. Selain mudah dibawa, harganya juga cukup terjangkau. Oleh karena itu, banyak toko oleh-oleh di Magelang menjadikan produk ini sebagai andalan utama mereka.
Filosofi dan Nilai Budaya dalam Gethuk Eco
Lebih dari sekadar makanan, Gethuk Eco punya filosofi tersendiri:
-
Kesederhanaan: Singkong sebagai bahan utama mencerminkan kesahajaan hidup masyarakat Jawa.
-
Kebersamaan: Gethuk biasanya disajikan dalam porsi besar untuk dinikmati bersama keluarga.
-
Warisan Tradisi: Produk ini mengingatkan generasi muda akan pentingnya menjaga kuliner lokal di tengah gempuran makanan modern.
Lokasi dan Tempat Membeli Gethuk Eco
Bagi yang ingin berburu Gethuk Eco, berikut beberapa lokasi populer:
-
Toko pusat oleh-oleh di Kota Magelang, terutama di sekitar Alun-Alun Magelang.
-
Dekat Candi Borobudur, banyak pedagang yang menyediakan produk ini untuk wisatawan.
-
Toko resmi Gethuk Eco yang sudah memiliki cabang di beberapa titik strategis kota.
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp15.000 hingga Rp50.000 tergantung kemasan dan varian.
Tips Membeli dan Menyimpan Gethuk Eco
-
Pilih kemasan baru agar lebih awet saat dibawa pulang.
-
Simpan di kulkas jika ingin bertahan lebih lama.
-
Konsumsi dalam 2–3 hari untuk menjaga kesegaran dan cita rasa.
Gethuk Eco adalah bukti nyata bahwa kuliner tradisional bisa bertahan dan bahkan semakin populer di era modern. Dengan cita rasa manis gurih yang khas, kemasan yang menarik, serta nilai budaya yang terkandung di dalamnya, tak heran jika Gethuk Eco selalu menjadi oleh-oleh favorit wisatawan yang datang ke Magelang, Jawa Tengah.
Baca Juga : Sate Klathak Yogyakarta: Kuliner Legendaris dengan Rasa Autentik
Bagi Anda yang berkunjung ke Magelang, jangan lupa membawa pulang Gethuk Eco sebagai buah tangan. Selain bisa memanjakan lidah, Anda juga ikut melestarikan warisan kuliner tradisional Indonesia.