Yogyakarta memang tidak pernah kehabisan cerita soal kuliner. Selain gudeg yang sudah mendunia, ada satu menu khas yang semakin populer beberapa tahun terakhir, yaitu sate klathak. Kuliner ini bukan sekadar sate biasa, melainkan sajian unik yang hanya bisa ditemukan di wilayah Bantul, Yogyakarta. Keistimewaan sate klathak membuat banyak wisatawan rela antre panjang demi bisa merasakan cita rasanya. Lalu, apa yang membuat sate ini begitu berbeda dari sate pada umumnya?

Baca Juga : Cheesy Nostalgia: Menikmati Tom & Jerry Cheesecake


Apa Itu Sate Klathak?

Sate klathak adalah sate kambing khas Bantul, Yogyakarta. Berbeda dengan sate kambing biasa yang ditusuk menggunakan bambu, sate klathak menggunakan ruji besi (jeruji sepeda motor) sebagai tusukan. Cara ini dipercaya membuat daging matang merata karena panas bisa menyalur sempurna.

Nama “klathak” sendiri berasal dari bunyi daging kambing saat dipanggang, yaitu “klathak-klathak”, sehingga menambah kesan unik pada kuliner ini.


Cita Rasa yang Unik

Sate klathak tidak dibumbui kacang atau kecap manis seperti sate kambing kebanyakan. Justru, bumbunya sangat sederhana: hanya garam dan sedikit ketumbar.

Meski terdengar simpel, justru inilah letak keistimewaannya. Daging kambing terasa juicy, gurih, dan tidak berbau prengus. Rahasianya ada pada kualitas daging kambing muda yang dipilih serta teknik memanggang dengan bara api menyala.

Biasanya sate klathak disajikan dengan kuah gulai hangat yang kaya rempah. Perpaduan sate gurih dan kuah gulai inilah yang membuat lidah siapa pun ketagihan.


Suasana Warung Sate Klathak

Beberapa warung sate klathak legendaris di Yogyakarta di antaranya:

  1. Sate Klathak Pak Pong – Lokasinya di Jalan Imogiri Timur, selalu ramai pengunjung hingga malam hari.

  2. Sate Klathak Pak Bari – Lebih populer sejak muncul di film AADC 2.

  3. Sate Klathak Pak Jeje – Dikenal dengan porsinya yang lebih besar.

Suasana di warung sate klathak umumnya sederhana, khas warung Jawa, dengan meja kayu panjang dan aroma bakaran sate yang menggoda. Menikmati sate klathak di malam hari bersama kuah gulai panas menambah kehangatan suasana.


Harga yang Bersahabat

Harga sate klathak cukup terjangkau, mulai dari Rp25.000 – Rp35.000 per porsi tergantung tempat. Dengan isi dua tusuk sate berukuran besar, seporsi sudah cukup mengenyangkan.

Selain sate, biasanya tersedia menu pelengkap seperti tengkleng, tongseng, dan gulai kambing yang tak kalah menggugah selera.


Pengalaman Menyantap Sate Klathak

Bagi penikmat kuliner, sate klathak memberikan pengalaman berbeda. Saat gigitan pertama, rasa gurih alami daging kambing langsung terasa, ditambah tekstur empuk tanpa aroma menyengat. Kuah gulai yang hangat menjadi pelengkap sempurna.

Tidak heran jika banyak wisatawan menyebut sate klathak sebagai kuliner wajib coba saat ke Yogyakarta.


Sate klathak bukan sekadar sate kambing, tetapi ikon kuliner khas Bantul yang menggambarkan kesederhanaan sekaligus kelezatan. Dengan bumbu minimalis, teknik panggang unik, serta penyajian khas dengan kuah gulai, sate klathak sukses memikat lidah siapa pun yang mencobanya.

Baca Juga : Review Dimsum Mentai yang Viral: Lezat dan Kekinian

Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan menikmati kuliner legendaris ini. Sate klathak adalah bukti bahwa kesederhanaan bisa menghadirkan cita rasa luar biasa.